Festival Kopi Sumba Kembali Digelar, Ini Tujuannya Hingga Jadikan Kopi Sajian Utama

- Minggu, 11 Desember 2022 | 19:14 WIB
Forum Inklusi Sumba Barat Daya dan Yayasan Willy Wagner kembali menggelar Festival Kopi Inklusi ke II, Jumat pekan kemarin. Kegiatan ini sendiri mendorong komitmen pemerintah untuk menjadikan Kopi Sumba sebagai salah satu sajian utama di berbagai kegiatan,  (Dokumen Forum Inklusi Sumba Barat Daya)
Forum Inklusi Sumba Barat Daya dan Yayasan Willy Wagner kembali menggelar Festival Kopi Inklusi ke II, Jumat pekan kemarin. Kegiatan ini sendiri mendorong komitmen pemerintah untuk menjadikan Kopi Sumba sebagai salah satu sajian utama di berbagai kegiatan, (Dokumen Forum Inklusi Sumba Barat Daya)

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Festival Kopi Sumba Inklusi ke II kembali digelar Jumat pekan kemarin di pelataran Rumah Mada Center, Jl. Lukas Dairo Bili, Desa Weelonda, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sumba Barat Daya (SBD) dr Kornelius Kodi Mete dan dihadiri sejumlah peserta masing-masing perwakilan Pemerintah Desa dan Kabupaten, penyandang disabilitas, Pelaku Usaha dan penggiat kopi, OPD Teknis, Penyedia Layanan yang inklusifif, Lembaga pendidikan penyandang Disabilitas, serta Lembaga keuangan di Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Persembahan Tarian SMAN 3 Waingapu, Buka Rangkaian Penutupan dan Expo PKW Tenun Tahun 2022

Dalam rilis yang diterima sumbatimur.victorynews.id, ketua panitia, M M Anggriani Lele Biri mengatakan kalau kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan Kopi Robusta Sumba sebagai salah satu produk unggulan setempat.

Selain itu, tambah Anggriani lagi, kegiatan ini juga untuk mendorong petani dan pelaku usaha Kopi untuk terus berinovasi dalam pengembangan, peremajaan dan peningkatan produktivitas.

"Temanya sendiri adalah kopi Robusta Inklusif, Komitmen, Peduli, Integritas dan Berkembang Bersama Rakyat, Seruput Kopinya. Festival ini sendiri diisi dengan pameran produk kopi, demonstrasi penyeduhan kopi, coffee tasting dan lagu dan tari dengan bintang tamu musisi asal SBD, Kun Mally. Kenapa perlu adanya festival iya salah satunya adalah untuk mendorong komitmen pemerintah untuk menjadikan Kopi Sumba sebagai salah satu sajian utama di berbagai kegiatan," kata Anggriani lagi.

Baca Juga: Lurah Prailiu Sebut Rumah Keluarga Nurdin Abdurrahman Tidak Layak Terima Bantuan Badai Seroja

Hal tersebut terangnya penting mengingat di 2017, Kopi Sumba yang dipromotori oleh Aroma Kopi Sumba melalui dampingan LIPI berhasil terpilih sebagai juara I.

Prestasi itu sebutnya diikuti oleh Kelompok Wanita Tani Desa Laga Lete pada tahun 2020 lalu yang tentunya tidak bisa dipandang remeh.

Peningkatan produksi dan kualitas pengolahan Kopi Robusta Sumba oleh para petani kopi dan pelaku usaha kopi tambahnya perlu ditingkatkan walaupun di lain sisi telah mendapat dukungan Pemerintah melalui program kegiatan Kajian Pemetaan Kopi oleh Bapelitbangda Kabupaten Sumba Barat Daya (Bidang Litbang), bekerja sama dengan LIPI pada tahun 2020 dan penanaman 20 Ha Kopi Rubusta pada Tahun 2021 di beberapa desa potensi kopi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Barat Daya (Bidang Perkebunan).

Baca Juga: Ludahi Pemain Persija Jakarta, Ini Hukuman Tambahan Bagi Diego Michels dari Komdis PSSI

"Momentum ini sebagai ruang bagi petani, pelaku usaha dan penyandang disabilitas untuk terus mempromosikan kopi Robusta Sumba," jelasnya.***

 

Editor: Frengky Bala Keban

Sumber: Victory News Sumba Timur

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X