VICTORYNEWS SUMBA TIMUR – Anak muda saat ini cenderung lebih menyukai vape atau rokok elektrik dibandingkan rokok konvensional.
Hal ini disebabkan karena anggapan bahwa penggunaan vape jauh lebih ringan dan sehat.
Namun sayang, sejumlah studi mengungkapkan bahwa baik vape dan rokok konvensional dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Baca Juga: Usai Dilantik Jadi Ketua TP PKK, Begini Kata Stefani Rihi
Dilansir dari laman PMJ News, Rabu (1/2/2023), penelitian tersebut mengungkap vape dapat menyebabkan peradangan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru.
Studi ini merupakan kali pertama yang menyertakan bukti paru-paru dari penggunaan vape yang berbeda dengan rokok biasa.
Peneliti membandingkan hasil Positron Emission Tomography (PET) scan dan radiotracer dari pengguna rokok biasa dan vape.
Baca Juga: Kalahkan 7000 Anak di Seluruh Dunia, Nono Tetap Rendah Hati Hingga Tolak Sejumlah Hadiah Menggiurkan
Lebih lanjut, Reagan Wetherill dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania menyebut iNOS adalah enzim yang dihasilkan secara berlebihan pada pengguna rokok elektrik dan rokok biasa yang berhubungan dengan penyakit radang akut dan kronis.
"Ini menjadikannya target yang relevan untuk pencitraan molekuler radang paru-paru dan penyakit radang paru-paru," jelas Wetherill.
Baca Juga: Tiga Lembaga Survey Jagokan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Terus Menguntit
Dalam studi itu, peserta dibagi beberapa kelompok, yaitu lima pengguna rokok elektrik, lima pengguna rokok biasa, dan lima pengguna yang tidak pernah merokok.
Pengguna rokok elektrik menunjukkan peradangan paru yang lebih besar daripada perokok biasa dan mereka yang tidak merokok.
Selain itu, ditemukan hubungan antara peradangan paru dan perifer. Artinya, penggunaan rokok elektrik dapat meningkatkan peradangan paru.***
Artikel Terkait
Gol Tunggal Diallo Bawa Senegal ke Final Kejuaraan Afrika
Kasihan Hakim Ziyech, Selangkah Lagi Gabung PSG: Langkahnya Terhenti Akibat Chelsea Salah Kirim Berkas
Pj Bupati Lantik TP PKK Flotim Sampai Minta PKK Giat Atasi Stunting