VICTORYNEWS SUMBA TIMUR – Konsumsi susu kental manis tidak disarankan untuk anak-anak apalagi bayi.
Hal ini lantaran susu kental manis mengandung gula yang sangat banyak sehingga dapat menyebabkan batuk dan penyakit lainnya untuk bayi.
Namun sayang, dilansir dari laman PMJ News pada Rabu (15/2/2023) seorang ibu memberikan susu kental manis bagi bayi berusia 7 bulan.
Baca Juga: Tekan Angka Pernikahan Usia Dini, Kemenag Optimis Lakukan Edukasi Berkala
Menindaklanjuti temuan tersebut, Koalisi Perlindungani Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) mengadakan Diskusi Media bertajuk “Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial”.
Diskusi ini membahas pentingnya keselarasan antara edukasi dan sosialisasi seputar nutrition fact produk kental manis belum dipahami secara luas oleh masyarakat.
Sebagai organisasi masyarakat yang memiliki jaringan relawan di seluruh wilayah Indonesia, KOPMAS telah mengumpulkan banyak temuan lapangan mengenai kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat, terutama pada balita dan anak-anak.
Baca Juga: Taurus Butuh Waktu Lama Untuk Jatuh Cinta Sekalinya Jatuh Cinta Akan Selalu Gagal Move On Jika Putus
Selain alasan harga produk kental manis yang ekonomis serta tersedia dalam kemasan sachet, pada umumnya masyarakat mengaku tidak paham alasan kental manis tidak baik diberikan sebagai susu untuk anak.
Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi gizi belum menjangkau masyarakat secara luas.
Selain itu, transparansi kandungan gula dalam produk kental manis minim.
Produsen juga tidak melakukan edukasi kandungan produk serta marketing dan promosi produk yang hingga saat ini masih kerap menyasar ibu dan balita.
Baca Juga: Kadang Bertemu Mantan Itu Bikin Sakit Hati: Tidak Percaya Tanya PSG
Dokter spesialis anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, Msc., S.pA., menyampaikan anak yang diberi kental manis secara terus-menerus secara tidak langsung akan memengaruhi tumbuh kembang anak tersebut.
"Kalau bayi atau anak-anak yang mengkonsumsi kental manis ini memang tidak berdampak langsung, tapi melalui proses sehingga pada akhirnya menjadi diabetes," Jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Permata Depok.
Lebih lanjut dokter spesialis anak tersebut menjelaskan berdasarkan data dari World Health Organization, kandungan gula yang harusnya dikonsumsi yaitu dibawah 10% dari total kalori.
"Sedangkan kalau kental manis sendiri, tambahan gulanya sekitar 19 gram, kalau di konversi sekitar 58 persen. Ini sudah sangat jauh dari batasannya," Tutur dr. Agnes.
Senada dengan Yuli, dr. Agnes menjelaskan bahwa kandungan yang terdapat dalam kental manis, bukan merupakan susu, tapi sirup rasa susu.***
Artikel Terkait
Unicef Dukung Pemkab Kupang Turunkan Stunting
Jadi JC, Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan
Ketua Umum PGI Sebut Hukuman Mati Terhadap Ferdi Sambo Tidak Bermartabat dan Hanyalah Balas Dendam