VICTORY NEWS SUMBA TIMUR - Uskup Keuskupan Weetabula, Mgr Edmund Woga CSsR meminta segenap umat Katolik untuk memulihkan kembali hubungannya dengan alam. Hubungan itu sebutnya telah terjalin sejak nenek moyang dahulu.
Hal ini ia tegaskan dalam Surat Gembala Prapaskah 2022 dengan Tema Memulihkan Kehidupan: Bumi Sehat, Manusia Sejahtera yang dibacakan dalam misa Minggu Prapaskah ke V, Minggu (3/4/2022) petang.
Baca Juga: Relawan GUNTUR NTT Nilai Wacana Presiden 3 Periode Mengancam Demokrasi Indonesia
Dalam surat gembala itu, Uskup Edmund menyebut hubungan dengan alam yang sudah terjalin lama itu tersebut juga berlaku bagi masyarakat di Pulau Sumba.
Kesadaran akan pentingnya hidup dalam persaudaraan yang erat dan kesatuan yang utuh serta menyeluruh, dengan seluruh bagian-bagian alam di lingkungan hidup manusia sebutnya adalah warisan yang sangat berharga dari leluhur kita.
Baca Juga: Pemkab Sumba Timur Akan Libatkan Pihak Swasta Atasi Stunting
"Tidak mengherankan jika leluhur kita di pulau Sumba mengajar dan mendidik kita, untuk menghormati dan menghargai alam serta segala isinya, yang memberikan makan-minum setiap hari kepada kita manusia. Nenek-moyang mendidik kita, untuk memberi-tahu hewan korban, tentang maksud dan peruntukan penyembelihan mereka. Kita tidak boleh memotong hewan secara sembarangan, tanpa lebih dahulu memohon izin," katanya.
Baca Juga: Vendor Apresiasi Putusan Sela Majelis Hakim
Bahkan darah hewan sebutnya harus dibiarkan mengalir di tanah, karena darah yang mengalir itu adalah makanan dan minuman bagi bumi, tempat manusia bercocok-tanam, mendapatkan hasil untuk kelanjutan hidup manusia.
Untuk itu, Uskup Edmund meminta umat Katolik mulai merenungkan sikap dan tingkah lakunya terhadap alam.
Menurutnnya, manusia telah membuat alam rusak dengan kebakaran hutan dan penggunaan bahan kimia yang membuat ekosistem menjadi terganggu dan menyebabkan banyak makhluk hidup ikut mati.
Baca Juga: Dinilai Berhasil, Pemkab Sumba Timur Lanjutkan Program Orang Tua Asuh
"Tema Aksi Puasa Pembangunan tahun 2022 ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keutuhan bumi dan memeliharanya, karena memelihara bumi dengan segala isinya berarti kita memelihara hidup kita sendiri, memelihara anak-cucu kita dan segala makhluk hidup lainnya. Sudah waktunya kita bertobat dan merubah perilaku kita terhadap bumi yang adalah rumah kita bersama dan ibu pertiwi seluruh alam semesta. Saya juga tidak lupa memberikan apresiasi untuk komunitas orang-orang muda yang peduli terhadap kebersihan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang asri dan sehat yang secara tidak langsung menyadarkan kita untuk terus menjaga alam ini," tambahnya lagi.***
Baca Juga: Program Orang Tua Asuh Gizi Buruk di Sumba Timur Berhasil