VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Kasus dugaan pembunuhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Adelina Sau sempat mendapat pengawalan dari masyarakat NTT pada awal kasus ini muncul.
Bahkan Pemerintah Provinsi NTT saat itu juga sempat terbang ke Malaysia untuk ikut mengawal proses hukum terhadap majikan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Adelina Sau.
Baca Juga: Gara-gara Pencapaian Vaksin Booster Rendah, Pemerintah Pertimbangkan Aturan Baru. Ini Aturannya
Sayangnya dengan berjalannya waktu, pengawalan masyarakat terhadap kasus Adelina Sau mulai menguap dan bahkan tanpa pengawalan, termasuk saat majikan Adelina Sau akhirnya divonis bebas dan berhak mendapatkan udara bebas.
Tidak ada sikap tegas yang dilakukan pemerintah dan aktivis kemanusiaan di Kota Kupang, NTT dan Indonesia secara umum.
Padahal meninggalnya Adelina Sau di Malaysia, seharusnya menjadi perhatian pemerintah Indonesia, karena ini menjadi kasus kemanusiaan antar negara.
Baca Juga: M One dan Blankosti Wakili Grup A Melaju Ke Babak Gugur GBI Kawangu Cup
Berbeda halnya dengan kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh Randi Badjideh terhadap kekasih gelapnya dan anak biologisnya beberapa waktu lalu.
Begitu banyak pihak di Kota Kupang merasa 'berkepentingan' untuk mengawal kasus ini hingga ke pengadilan.
Bahkan untuk itu, desakan kepada aparat penegak hukum (APH) datang bertubi-tubi dan dalam beragam aksi.
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia U-19 Juara Piala AFF 2022
Ini Dia 5 Provinsi dengan Kasus PMK Tertinggi, Salah Satunya Dekat dengan NTT
Penggunaan Ganja Medis, DPR Dorong Kajian yang Komprehensif
Longsor Kembali Terjadi di Mamasa, Dua Warga Meninggal