Penculikan Anak Kian Marak, PPPA: Ruang Penculikan Anak Terbuka Karena Semakin Sempitnya Anak Bermain

- Jumat, 3 Februari 2023 | 14:14 WIB
Ilustrasi penculikan anak. Kementerian PPPA minta kerja pengawasan yang lebih baik lagi ke depannya.
Ilustrasi penculikan anak. Kementerian PPPA minta kerja pengawasan yang lebih baik lagi ke depannya.

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Kasus penculikan anak kian marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satunya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan sejumlah kasus yang belakangan dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat seperti di Kabupaten Flores Timur yang tercatat sudah mengantongi dua kasus upaya penculikan anak masing-masing di SD Boru dan SDI Supersemar.

Baca Juga: Ini Kebiasaan Para Zodiak Saat Kumpul Bersama Teman, Kamu Termasuk Yang Mana?Baca Juga: Ini Kebiasaan Para Zodiak Saat Kumpul Bersama Teman, Kamu Termasuk Yang Mana?

Hal ini pun jadi perhatian khalayak banyak. Pasalnya, kasus penculikan tersebut baru terjadi di wilayah kepulauan tersebut.

Tidak mengherankan jika Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (PPPA) kini mulai memberikan perhatian atas kasus penculikan anak itu.

Melalui Deputi Bidang Perlindungan Khusus anak KPPPA, Nahar, PPPA mengatakan adanya maraknya fenomena penculikan anak ini terjadi akibat semakin sempitnya ruang anak bermain.

Baca Juga: Kisruh Tanah Eks Kimpraswil Flotim: Pemkab Flotim Ternyata Sudah Lakukan Langkah Persuasif, Ini Buktinya

"Semakin terbatasnya orang tua dan lingkungan kontrol anak-anak di lingkungan mereka sendiri. Maka beberapa kasus ngajak anak dengan iming-iming, misal es krim jadi hal lumrah," ucapnya sebagaimana dikutip dari PMJ News.

Untuk itu, dirinya meminta keluarga dan lingkungan anak untuk meningkatkan kewaspadaannya termasuk berupaya untuk mencari dan melapor jika anaknya tidak pulang ke rumah.

"Yang harus diwaspadai dia kehilangan anak lalu anggap tidak perlu dicari, kemungkinan itu ada nggak? Contoh di komunitas tertentu sudah biasa anak pergi pulangnya kapan-kapan. Itu bisa jadi nggak dicari. Padahal ini berbahaya karena ada korban yang ditemukan sudah meninggal," tambahnya lagi.

Baca Juga: Tekuk Valencia 2-0, Real Madrid Pangkas Jarak dengan Barcelona

Pada kesempatan yang sama, Nahar juga meminta agar identifikasi terhadap terduga pelaku harus lebih cermat. Pasalnya, sebagian pelaku penculikan justru berpura-pura sebagai ODGJ.

"Selanjutnya anak diajarkan jangan percaya dengan iming-iming itu. Tapi pola pikir anak memang berbeda. Makanya penculik pahami psikologis anak dengan iming-iming makanan, bermain," ungkapnya sebagaimana dilansir dari PMJ News.***

 

Halaman:

Editor: Frengky Keban

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Penting, Ini Jadwal Ujian Calon PPPK Kemenag

Sabtu, 18 Februari 2023 | 03:47 WIB

Sah, Usulan Biaya Ibadah Haji Telah Disepakati

Kamis, 16 Februari 2023 | 15:50 WIB

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Penurunan Angka Stunting

Rabu, 15 Februari 2023 | 19:22 WIB

Lantik Pejabat Eselon II, Begini Pesan Menag

Rabu, 15 Februari 2023 | 18:59 WIB

Klinik Pratama Kemenag Gelar Seminar Mengenai Kanker

Selasa, 14 Februari 2023 | 23:55 WIB

Wow Menag Yaqut Hadiri Entry Meeting BPK RI

Kamis, 9 Februari 2023 | 21:48 WIB
X