VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Mohamad Ali Ramdhani menjelaskan, terdapat setidaknya tiga proyeksi masa depan Indonesia.
Dilansir dari laman Kementrian Agama hal ini disampaikan saat memberikan sambutan dan membuka kegiatan Program Penguatan Moderasi Beragama pada Sekolah dan PTU Zona 1 di Surabaya, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Mongol Beberkan Doa yang Salah Orang Doakan Orang Yang Telah Meninggal
Diantaranya yakni World Bank, firma McKinsey, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Hanya saja, imbuh Dhani, kondisi tersebut tetap bergantung pada faktor pendukung lain yang memiliki keajegan.
Di antara faktor tersebut adalah perdamaian dan kerukunan antarumat beragama. Dalam perspektif lebih luas, Dhani menambahkan, hal demikian dikenal sebagai ceteris paribus.
Baca Juga: Siklon Tropis FREDDY Terbentuk, Ini Dampaknya di Wilayah Indonesia
Dengan asumsi demikian, Kang Dhani, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa para siswa sekolah dan mahasiswa mengemban peran penting dalam memahami dan menjalankan prinsip moderasi beragama
"Para mahasiswa dan siswa di sekolah memiliki kesempatan dan tanggung jawab yang besar dalam merawat dan mengembangkan moderasi beragama ke depannya," katanya.
Lebih lanjut, dengan mengutip gagasan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dirinya menyatakan bahwa terdapat tiga hal dalam diri manusia yang membuat mereka merelakan diri untuk mengorbankan nyawanya, yakni cinta, agama, dan kemerdekaan.
Baca Juga: Gegara Wanita Thailand Siti Badriah Terbakar Api Cemburu Suaminya
"Sayangnya, ketiga hal tersebut saat ini perlu diredefinisi karena maknanya sudah banyak dikaburkan dengan kepentingan sesaat. Cinta, agama, dan semangat kemerdekaan harus menjunjung nilai memanusiakan manusia," terangnya.
Kementerian Agama, salah satunya melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan berbagai program yang dikembangkan, berupaya menghadirkan agama yang ramah, agama yang selalu mengajarkan untuk mencintai sesama manusia.
"Nilai agama masa depan harus menularkan kebaikan dalam kehidupan. Internalisasi ajaran agama harus sejalan dengan nilai penghargaan terhadap sesama. Kita ingin membangun agama masa depan tanpa mengubah esensi agama pada hari ini dengan moderasi beragama sebagai landasannya," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Selangkah Lagi, Zaniolo Gabung Galatasaray: Dikontrak Empat Tahun
Melly Goeslaw Ungkap Sekejap Mata Semua Yang Dikumpulkan Hilang
Video Viral Ojol dan Pegawai Restoran Lakukan Ini