VICTORY NEWS SUMBA TIMUR - Update kasus covid selama masa lebaran kini terpantau aman dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan.
Meski demikian untuk tetap menjaga kondisi yang stabil pemerintah akan tetap memperpanjang PPKM.
Perpanjangan PPKM akan diberlakukan serentak di Indonesia selama dua pekan, yakni dari tanggal 10 - 23 Mei 2022.
Baca Juga: Pemprov NTT Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1443 Hijiriah
Dilansir sumbatimur.victorynews.id dari Pikiran-Rakyat.com Senin (9/5/2022) dengan judul "Mudik Lebaran Tapi Kasus Covid19 Terkendali Pemerintah Perpanjang PPKM untuk Tetap Jaga Pengendalian Pandemi".
Kasus konfirmasi harian nasional sendiri tercatat mengalami tren penurunan. Per 8 Mei 2022, jumlah kasus konfirmasi harian secara nasional yakni 227 kasus yang terdiri dari kasus yang berasal dari Transmisi Lokal sebanyak 217 kasus (95,6%) dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 10 kasus (4,4%).
Baca Juga: Serangan Belalang Kembara di SBD Kembali Terjadi di Sejumlah Desa
Khusus untuk wilayah di luar Jawa-Bali, kasus konfirmasi Harian juga menunjukkan penurunan, yaitu per 08 Mei 2022 tercatat sebanyak 28 kasus (12,33% dari Kasus Konfirmasi Harian Nasional). Sementara, aasus aktif di luar Jawa-Bali adalah 2.371 kasus (38,29% dari total 6.192 Kasus Aktif Nasional).
"Kasus Konfirmasi Harian dan Kasus Aktif di luar Jawa-Bali cukup rendah dan terkendali. Namun, PPKM tetap akan diperpanjang selama 2 minggu ke depan, untuk terus menjaga dan mengendalikan kasus Covid-19. Kenaikan mobilitas dan aktivitas masyarakat, tentu harus dibarengi dengan kewaspadaan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin, 9 Mei 2022.
Mengenai capaian vaksinasi, per 8 Mei 2022 terdapat 2 Provinsi di luar Jawa-Bali yang capaian Vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70% yaitu Papua Barat dan Papua.
Untuk Vaksinasi Dosis-2 tercatat 12 Provinsi yang capaiannya masih di bawah 70%, dan Vaksinasi Dosis-3 terdapat 16 Provinsi yang capaiannya masih di bawah 10%. Selain itu, untuk Vaksinasi Lansia Dosis-1 terdapat 7 Provinsi di luar Jawa-Bali yang pencapaiannya masih di bawah 70%, dan Dosis-2 ada 11 Provinsi masih di bawah 50%.
Baca Juga: Bermasalah dengan Usus Besar, Raja Salman Dilarikan di Rumah Sakit
Terkait dengan kinerja Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), realisasi anggaran Program PEN sampai dengan 28 April 2022 adalah sebesar 15,4% atau sebanyak Rp70,37 triliun dari alokasi anggaran PEN 2022 yang sebesar Rp455,62 triliun.
Khusus di klaster Penanganan Kesehatan, realisasinya tercatat sebesar 9,7% atau sebanyak Rp11,87 triliun dari alokasi sebesar Rp122,54 triliun.
Baca Juga: Jokowi Lepas Kontingen Indonesia Mengikuti Sea Games di Vietnam
Kinerja realisasi anggaran Program PEN, terutama didorong oleh klaster Perlindungan Masyarakat yang telah terealisasi sebesar 31,8% atau sebesar Rp49,27 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp154,76 triliun.
Realisasi program Bantuan Sosial (Bansos) yang sudah berjalan antara lain PKH sebesar Rp14,15 triliun (10 juta KPM), Kartu Sembako Rp18,8 triliun (18,8 juta KPM), BLT Minyak Goreng Rp5,8 triliun (19,3 juta KPM), BLT Desa Rp7,47 triliun (6,12 juta KPM), BT-PKLWN Rp1,7 triliun dan Kartu Prakerja Rp1,4 triliun.
"Realisasi PEN ini cukup baik, untuk Insentif Nakes dan pembayaran klaim pasien, serta insentif perpajakan kesehatan. Sedangkan, untuk program Perlindungan Masyarakat sudah terealisasi Rp49,27 triliun atau 32%, yang terdiri dari PKH, BLT Minyak Goreng, BLT Desa, dan BT-PLKWN, serta Kartu Prakerja," ujar Menko Airlangga.
Baca Juga: Wali Kota Jayapura Hadiri Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Samaria Noelbaki
Sementara itu, realisasi untuk Penguatan Pemulihan Ekonomi tercatat sebesar 5,2% atau sebanyak Rp9,22 triliun dari pagu Rp178,32 triliun, baik di sektor Pariwisata, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dukungan Korporasi dan UMKM, serta Perpajakan.
"Bapak Presiden memberi catatan bahwa ke depan terkait dengan energi dan pangan perlu diperhatikan. Demikian pula terkait dengan dibentuknya Satgas, diperlukan untuk penyakit yang baru tumbuh di hewan, yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), untuk betul-betul diawasi,” pungkas Menko Airlangga.
Baca Juga: Resmikan Gedung Kebaktian GMIT Samaria Noelbaki, VBL Apresiasi Toleransi Panitia
Turut hadir dalam Keterangan Pers tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat). ***
Artikel Terkait
Punya Pelanggan Tetap, Daniel Betah Menjadi Tukang Becak
Adik Gusdur, Lily Wahid Meninggal Dunia
Begini Cara Pakai WA Web Tanpa Koneksi Internet