Waspada, Virus Hepatitis Misterius Sudah Masuk Indonesia

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Selain wabah Covid - 19, Indonesia kini diperhadapkan dengan penyakit baru yakni hepatitis misterius atau hepatitis akut.

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Inggris dan sudah memakan korban khususnya pada anak-anak.

Dilansir sumbatimur.victorynews.id dari pikiran-rakyat.com dengan judul "Jangan Anggap Remeh Hepatitis Misterius Korban Jiwa Anak-Anak Sudah Berjatuhan" 

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan betapa berbahayanya penyakit hepatitis misterius ini.

Baca Juga: Tiga Nama Pengganti Gubernur Anies Dibocorkan Politisi PAN Sebagai PJ Gubernur, Berikut Namanya

Dikatakannya, penyakit ini berasal dari virus hepatitis A dan diikuti dengan hepatitis virus B, atau C, atau D, atau E.

"Berbeda dengan virus hepatitis pada umumnya, hepatitis misterius ini ketika dicek, ternyata semua negatif. Namun, yang kasus baru ini semuanya negatif. Jadi dites untuk A nggak ada, B nggak ada, C nggak ada, demikian pula A-B-C-D-E semua negatif," terangnya.

Namun demikian, terang Zubairi Djoerban untuk gejala penyakit sama dengan hepatitis pada umumnya seperti mata kuning, kemudian mual, demam, hingga diare. Bahkan ketika diperiksa lebih lanjut kadar enzimnya lebih dari 500 SGOT dan SGPT-nya.

Baca Juga: Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khalifa Meninggal Dunia

Untuk kasus kematiannya sendiri, kata Zubairi Djoerban hingga saat ini masih tertinggi ada di Indonesia yakni tujuh kasus kematian.

Sedang Amerika dan Inggris masing-masing kasus kematiannya berjumlah lima kasus dan nol kasus.

"Jadi memang benar penyakit hepatitis akut, dan hepatitis takut yang serius yang bisa menyebabkan kematian kalau di Amerika yang meninggal 5 orang, di kita ada 7," terangnya.

Sementara untuk update kasus hepatitis misterius yang sudah mulai masuk ke Indonesia, Zubairi Djoerban setidaknya sudah ada sejumlah laporan soal kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak dari 20 negara. Kemudian ada 50 kasus tambahan yang sedang diselidiki.

Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Bupati Bogor Ade Yasin