Resmikan PLTS Terpadu, Dubes Inggris, Owen Jenkins Impikan Masyarakat Sumba Tengah Makin Sejahtera

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Proyek demonstrasi program Mentari PLTS terpusat off-grid dengan baterai kapasitas 60 kWp dan 35 kWp di Desa Mata Redi resmi beroperasi sejak Jumat (26/8/2022).

Beroperasinya PLTS terpusat off-grid ini setelah diresmikan Dubes Inggris Untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, bersama Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa.

Baca Juga: Begini Jawaban Polri Soal Pelimpahan Berkas Brigadir J

Peresmian PLTS terpadu ini ditandai dengan penyalaan tombol lampu yang juga dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Desa Mata Redi, Kepala Desa Mata Woda, dan Staf Ahli Menteri ESDM.

Baca Juga: Stop Overthinking, Ini Sebabnya

Dalam sambutannya, Dubes Inggris Untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengungkapkan kehadiran PLTS terpadu ini adalah hasil dari kerja sama Kedubes Inggris, Jakarta dengan Kementerian ESDM.

Baca Juga: Ini Jadwal Rekonstruksi Brigadir J

Menurutnya Inggris sendiri sedang berkonsentrasi pada pengembangan energi baru terbarukan sehingga hadir nya PLTS terpadu di Desa Manu Redi dan Manu Roga adalah bagian dari upaya menghadirkan daya listrik dari sumber energi baru terbarukan.

Baca Juga: Putri Candrawathi Ngotot Dirinya Korban Tindakan Asusila

Owen Jenkins menambahkan dirinya berharap dengan terangnya Desa Mata Redi dan Mata Woga aktivitas masyarakat di dua desa ini bisa menjadi lebih baik dan makin produktif.

"Saya harapkan jika 10 tahun lagi saya bisa kesini (Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga) masyarakat di dua desa ini sudah lebih sejahtera karena sudah ada PLTS yang menghadirkan listrik," ungkapnya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Banding, Kamarudin: Itu Akal-Akalan Dia

Hal senada disampaikan Staf Ahli Kementerian ESDM, Muhamad Wafid. Dijelaskan nya Indonesia memiliki target penggunaan energi baru terbarukan 100 persen di tahun 2060 mendatang.

Karena itu kerja sama dengan Kedubes Inggris, Jakarta ini merupakan langkah awal mewujudkan target tersebut.

Diakuinya target penggunaan energi baru terbarukan 100 persen di tahun 2060 mendatang bukanlah target yang mudah untuk diwujudkan.