VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Selasa siang (10/5/2022), Aliansi Masyarakat Peduli Kemanusian Sumba menggelar aksi di depan Kantor SBD">DPRD SBD di desa Kadipada, Kota Tambolaka.
Sejumlah tuntutan pun dilayangkan dalam aksi yang dipimpin Yeremias Bayoraya Kewuan dan Tobias Talu tersebut.
Baca Juga: Tiga Kematian Anak di Jakarta Akibat Hepatitis Misterius Perlu Pemeriksaan Laboratorium Lebih Lanjut
Salah satu tuntutan yang menjadi point penting mereka adalah mendesak Pemerintah Daerah SBD untuk memastikan upah pekerja domestik sesuai dengan UMR dan UMK SBD.
Selain itu, tuntutan lain yang diminta Aliansi adalah meminta Pemkab SBD agar para pekerja/buruh/karyawan swasta diberikan jam kerja sesuai dengan aturan yakni delapan jam per harinya.
"Kami juga menuntut pihak penegak hukum agas selalu siap menindaklanjuti laporan pekerja yang diperlakukan secara tidak adil oleh majikannya," kata Tobias Talu saat itu.
Baca Juga: Tiga Warga Desa Ngaru Kanoru Dimintai Keterangan Terkait Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan
Tobias pun tidak lupa mengkritisi pemerintah daerah yang hingga kini belum kunjung menggunakan Balai Latihan Kerja (BLK) padahal BLK sebutnya dibangun untuk meningkatkan ketrampilan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebelum diberangkatkan ke luar Negeri.
"Kami juga meminta Pemkab agar tujuh jembatan emas yang jadi program utama tidak hanya sekedar wacana saja sekaligus meminta Bupati dan SBD">DPRD SBD untuk menindaklanjuti tuntutan kami ini," tegasnya.
Pantauan sumbatimur.victorynews.id, aksi yang dilakukan Aliansi ini mematik perhatian warga di sekitarnya.***
Artikel Terkait
Serangan Belalang Kembara di SBD Kembali Terjadi di Sejumlah Desa
Pemprov NTT Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1443 Hijiriah
AS Akan Ambil Tindakan Jika Taliban Batasi Hak Perempuan
Waspada Muncul Wabah Baru Pada Hewan, Mentan Sebut Tidak Menular Ke Manusia