Diakuinya tidak ada maksud lain dari video yang ada itu apalagi untuk mencari kehebohan. Semuanya sebut Risna dilakukan keluarganya sebagai kenang-kenangan semata.
"Tidak ada maksud mau buat heboh. Tidak sama sekali. Semua berjalan dengan cepat sampai akhirnya viral seperti sekarang. Sehingga kami mohon maaf," tambahnya.
Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) P3A Kabupaten Sumba Tengah, Yanti Wiji Lestari saat dimintai komentaranya mengaku telah bekerja maksimal sejauh ini pasca beredarnya video itu.
Disebutkannya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan unit PPA Polres Sumba Barat untuk melakukan penyelidikan atad kasus tersebut.
Hasilnya tidak ditemukan ada unsur pidana. Sehinga pihaknya tidak menahan Risna dan Suaminya.
"Risna diketahui bukan anak di bawah umur, sehingga kami tidak punya wewenang untuk menahan atau mengambil Risna dari suaminya," katanya.
Baca Juga: Usai Viral Valeria Vasilieva Tinggalkan Indonesia!
Sebelumnya, Kapolres Sumba Barat, Sumba Barat AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata menegaskan bahwa tidak ada Kawin Tangkap sebagaimana ditunjukkan dalam video tersebut.
Perempuan yang menangis sebutnya karena terharus karena akan meninggalkan kedua orangtuanya.***
Artikel Terkait
Perang Rusia dan Ukraina Diprediksi Akan Berlangsung Lama
Pelaksanaan BIAN Resmi Dimulai di Sumba Timur
Kepala Puskesmas Pambota Njara Optimis Pelaksanaan BIAN Capai Target 100 Persen
Kunjungi Sumba Timur, KASD Diterima Sebagai Saudara Sekandung