VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menjadi salah satu Kabupaten di NTT yang menyumbang prevalensi stunting tertinggi di Provinsi NTT.
Jika sebelumnya, angka stunting di Kabupaten itu menyentuh angka 38 persen lebih maka kini angka stunting di wilayah tersebut sudah mencapai 44,28 persen.
Baca Juga: Umbu Nababan Sebut Teater Kolosal Sebagai Refleksi Proses Perjuangan Pahlawan
Tidak mengherankan jika kini Pemerintah Sumba Barat Daya begitu komit untuk pencegahan stunting.
Hal ini terungkap dalam pidato Bupati Sumba Barat Daya dr Kornelius Kodi Mete dalam Peringatan HUT RI ke 77 di Lapangan Galatama, Rabu (17/8/2022) pagi tadi.
Dari data hasil e-PPGBM Kab. Sumba Barat Daya Periode februari 2022 jumlah balita stunting mencapai 44,28 persen.
Angka itu sebutnya jauh diatas rata-rata angka nasional sebesar 24,4%.
Baca Juga: Raih WTP Pertama, Bupati Bilang Begini
"Angka stunting kita masih sangat tinggi bahkan sudah mencapai 44,28 persen per bulan Februari kemarin," tegasnya.
Uniknya saat membacakan angka stunting itu, para peserta apel malah bertepuk tangan yang membuat Bupati Nelis langsung membalasnya dengan meminta para peserta apel untuk tidak bertepuk tangan.
"Jangan tepuk tangan. Tapi tidak apa-apa tepuk tangan saja sebagai bentuk dukungan buat kami lebih semangat dalam bekerja," ungkapnya diikuti gelak tawa para tamu undangan.
Baca Juga: Drama Kolosal Kemerdekaan Warnai Peringatan HUT RI di Sumba Timur
Dirinya menambahkan dengan kondisi tersebut, pihaknya menetapkan beberapa kebijakan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting secara terkoordinasi, holistic, dan terpadu.
Salah satunya dengan membentuk TIM Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten hingga Desa.
Artikel Terkait
Elf-Gerobak PLN Hadir di Sumba NTT, Pacu Produktivitas UMKM Pasca Covid-19
Menciptakan Karakter Cinta Pahlawan dan Rasa Nasionalisme Melalui Teater Kolosal
77 Keluarga di NTT Merdeka dari Kegelapan Tepat di HUT RI ke-77