VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Ada yang berbeda dalam perayaan toast kenegaraan di Provinsi NTT.
Jika biasanya para tetamu kenegaraan disuguhi dengan makanan dan minuman yang konservatif atau biasa kini hal itu tidak ditemukan lagi.
Baca Juga: Digantikan Sepihak, Deolipa Layangkan Gugatan ke PN Jaksel
Pasalnya, di toast kenegaraan kemarin Pemerintah Provinsi NTT mengubah minuman biasa dengan minuman tuak manis.
Hal ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah NTT sejak NTT berdiri.
Tidak hanya tuak, wadah untuk minuman itupun menggunkanan wadah lokal yang disebut haik yang sama-sama berasal dari pohon lontar.
Baca Juga: Bupati Sumba Timur Dijadwalkan Buka Lomba Pacuan Kuda
Di laman Facebooknya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pun membeberkan alasan dibalik penggunaan minuman tuak manis di acara toast kenegaraan.
Dirinya menyebut ada 800 manfaat pohon lontar mulai dari manfaat fisik sampai kimia.
Hal ini kata Gubernur VBL tidak lepas dari manfaat semua bagian pada pohon lontar.
"Daun lontarpun banyak berjasa khususnya di bidang sejarah dan sastra bangsa Indonesia, peradaban manusia terdokumentasikan melalui lontar," katanya.
Baca Juga: Uang Rp200 Juta Brigadir J Dicuri, Pengacara Sebut Masih Ada 3 Rekening Lagi
Diakuinya, dengan topografi wilayah NTT ditambah bentang kepulauan yang panjang, juga angin monsun Australia bertiup kuat yang bersifat kering, membuat sebagian besar wilayah NTT berupa lahan kering seperti di Pulau Sabu dan Rote.
Alhasil tidak banyak tumbuhan dan binatang bisa bertahan hidup di dua wilayah itu.
"Dari kondisi alam itu, yang menyelamatkan hidup masyarakat adalah pohon lontar. Pohon lontar bisa memberi keajaiban karena memelihara dan menyelamatkan kehidupan yang sulit. Sepanjang musim masyarakat bertahan dengan minum air nira sebagai pengganti makanan," terangnya.
Artikel Terkait
Pengacara Almarhum Brigadir J Minta Polisi Tersangkakan Putri Candrawathi
Deolipa Sentil LBGT Sampai Sebut Bisa Terjadi Juga di Institusi Polisi
Buka Lomba Pacuan Kuda, Bupati Sumba Timur Tegaskan Hubungan Masyarakat Sumba Timur dengan Kuda