VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru membuka fakta menarik soal stunting.
Menurutnya, penyumbang stunting tertinggi ada pada pelajar.
Baca Juga: BMKG Prakirakan Ada Potensi Hujan di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya
"Penyumbang terbesar stunting itu ada pada remaja di bawah 21 tahun," kata Marianus Mau Kuru dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di SMKN 2 Tambolaka, Sabtu (8/10/2022) tadi.
Marianus menyebut hal itu dikarenakan para pelajar kita tidak disiapkan secara baik.
Bahkan hal itu ungkapnya dikarenakan rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh para pelajar.
Baca Juga: Hari Maulid Nabi, Pesan Menag Yaqut: Harus Hidup Rukun
"Harus direncanakan dengan baik agar hasilnya pun bagus dengan pertama tidak boleh hamil saat SMA seperti ini. Karena itu akan rentan dengan stunting," tambahnya.
Tidak hanya itu, terang Marianus lagi ada sejumlah hal lain yang juga bisa menyebabkan stunting mulai dari gizi buruk, ASI tidak sampai dua tahun, hamil terlalu muda, hamil terlalu tua, sanitasi buruk, dan saat ibu hamil belum mendapatkan imunisasi.
"Hal semacam ini harus dihindari. Sehingga sudah saat kita bersama perangi stunting ini agar bisa menciptakan kader pemimpin yang hebat buat Indonesia," katanya lagi.
Baca Juga: Ketua KPU Kabupaten Sumba Timur Minta Partai Politik Persiapkan Diri dengan Baik
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wulla Talu di kesempatan yang sama meminta semua pihak untuk mulai menyadari bahayanya stunting buat hidup masyarakat sendiri.
Selain dari sisi kesehatan tapi juga pendidikan itu sendiri.
Artikel Terkait
Dari Lombu, Ratu Wulla Minta Warga Jangan Sepelehkan Stunting
Dapat Bantuan Jalan dari Ratu Wulla Talu, Begini Kata Kepsek SMKN 2 Tambolaka
Stunting Masih Tinggi, Ratu Wulla Talu Minta Perangi Hingga Sebut Pelajar Punya Peran Penting