"Karya tenunan yang dihasilkan dengan motif-motif yang beragam dan indah itu adalah buah kecerdasan yang hebat dan itu adalah kekayaan intelektual," pujinya.
Baca Juga: Wagub NTT Puas dengan Perkembangan Pembangunan Rusun Seminari Mataloko
Menurutnya kekayaan intelektual itu mahal harganya sehingga masyarakat NTT harus berbangga karena memiliki itu.
Karenanya walau kain tenun ini dihasilkan oleh ibu-ibu di desa, tetap harus menjadi kebanggaan karena karya kain tenun itu unik, inidah dan bernilai seni tinggi.
"Karya kain tenun itu unik, indah yang merupakan hasil dari kecerdasan menenun yang luar biasa," akunya.
Baca Juga: Jonatan Christie Berpeluang Kawinkan Gelar Korea Open dengan Swis Open
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Libing meminta agar masyarakat Desa Adat Lewokluok untuk menjaga tatanan aspek pariwisata.
"Terima kasih karena perjuangan kita semua yang memberikan dukungan sehingga Kampung Adat Lewokluok dapat penghargaan untuk juara 1 kategori Kampung Adat terpopuler," ungkapnya.
Diakuinya tentunya suksesnya Kampung Adat Lewokluok menjadi juara 1 kategori Kampung Adat Terpopuler juga bagian dari keberhasilan pembangunan pariwisata di NTT.
Baca Juga: Ingin Menulis Cerita Anak, Ini 4 Tips Mudah Menurut Khusna
Artikel Terkait
KKG Beri Pengalaman dan Pengetahuan Baru bagi Guru
The Daddies Takluk, All Indonesia Final Gagal Terwujud di Korea Open 2022
Kabid Humas Polda Metro Sebut Massa BEM SI Bisa Dibubarkan
Resmikan Gedung Kuliah IKTL, Ini Pesan Gubernur NTT