Mari Saksikan Festival Jungga 2022 di Bukit Tenau Sumba Timur

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Alat musik Jungga merupakan salah satu alat musik tradisional di Kabupaten Sumba Timur.

Namun saat ini jumlah pemusik Jungga kian terkikis dan jumlahnya tidak lagi banyak.

Bahkan pemusik Jungga juga saat ini didominasi oleh generasi dengan usia diatas 50 tahun sehingga alat musik Jungga terancam jadi pajangan jika tidak dilestarikan.

Baca Juga: Buka Pemantapan Teknik dan UKT Perkemi Sumba Timur, Penjabat Sekda Kabupaten Sumba Timur Tegaskan Hal Ini

Karenanya Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur menyelenggarakan Festival Jungga 2022 yang akan dilaksanakan di Bukit Tenau, Desa Persiapan Tenau, Kecamatan Kambera, Sumba Timur.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Bangun Munthe kepada sumbatimur.victorynews.id Jumat (16/12/2022) mengungkapkan Festival Jungga 2022 ini akan dilaksanakan Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga: Antisipasi Golput, KPU Kabupaten Sumba Timur Terus Lakukan Pendidikan Politik

Dimana Festival Jungga 2022 ini direncanakan akan diikuti oleh 250 pemusik Jungga dan juga diisi sejumlah kegiatan menarik lainnya.

Diantaranya adalah pameran kain tenun, hingga parade kuda dan juga pembacaan puisi karya seniman ternama asal Sumba Timur Umbu Landu Paranggi.

Baca Juga: Hati-Hati Ada Penggunaan Pewarna Pakaian di Jajanan Makanan dan Minuman

Bahkan menurutnya dalam rangakian acara ini juga direncanakan akan dilakukan penganugerahan kepada Umbu Landu Paranggi sebagai tokoh Seniman Sumba Timur.

Karenanya Bangun Munthe mengajak masyarakat dan semua pihak yang ada di Sumba Timur maupun daerah terdekat lainnya untuk ikut menyaksikan Festival Jungga 2022 ini.

Baca Juga: DWP Sumba Timur Gandeng KPU Kabupaten Sumba Timur Sosialisasi Pendidikan Pemilih bagi Pemilih Perempuan

"Kita undang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan juga Gubernur NTT untuk hadir dalam Festival Jungga 2022 ini," jelasnya.

Diharapkannya Festival Jungga 2022 ini bisa makin memperkenalkan kembali musik Jungga bagi masyarakat Sumba Timur sehingga bisa dicintai dan dilestarikan sebagai bagian dari budaya orang Sumba.