Kapus Umalulu Dimintai Keterangan Terkait Tanggung Jawab

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Kepala Puskesmas Umalulu, Yunus Tola Mase dimintai keterangan terkait tanggung jawabnya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Keterangan ini diminta penyidik Polres Sumba Timur dalam proses penyelidikan kasus dugaan pemalsuan tanda tangan warga masyarakat Desa Ngaru Kanoru dalam kegiatan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Gelar Aksi, Ini Tuntutan Aliansi Masyarakat Peduli Kemanusian

Keterangan ini dimintai penyidik dalam pemeriksaan yang dilakukan kepada Kapus Umalulu Yunus Tola Mase di ruang penyidik Polres Sumba Timur, Selasa (10/5/2022).

"Saya hanya dimintai keterangan terkait tanggung jawab saya sebagai Kepala Puskesmas sekaligus KPA," jelas Yunus Tola Mase kepada sumbatimur.victorynews.id melalui pesan WhatsApp Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: Waspada Muncul Wabah Baru Pada Hewan, Mentan Sebut Tidak Menular Ke Manusia

Yunus mengaku dirinya menjelaskan kepada penyidik bahwa sebagai Kepala Puskesmas dirinya bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang dilaksanakan dan dibiayai dari dana di Puskesmas Umalulu.

Namun menurutnya setiap kegiatan di Puskesmas tetap ada pengelola kegiatan yang bertanggung jawab  spesifik sebab dirinya tidak bisa memastikan semua kegiatan secara langsung di lapangan.

Baca Juga: Tiga Warga Desa Ngaru Kanoru Dimintai Keterangan Terkait Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

"Secara umum saya sebagai KPA bertanggung jawab. Tetapi setiap kegiatan ada pengelolanya dan pengelola lah yang lebih mengerti detail kegiatannya," jelas Yunus.

Yunus juga menambahkan, tidak hanya dirinya yang dimintai keterangan oleh penyidik Selasa (10/5/2022). Namun juga dengan bendahara Puskesmas Umalulu, Marlince Meri Domu.

"Saya berharap dengan keterangan yang sudah kami sampaikan kepada penyidik, masalah ini bisa berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku," ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Covid Stabil Pemerintah Tetap Konsisten Perpanjang PPKM

Kasat Reskrim Polres Sumba Timur, Iptu Salfredus Sutu secara terpisah mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan baik dari pelapor, saksi dan juga para terlapor.