Minta Masyarakat Tangkap Belalang Kembara, Pemkab Sumba Timur Siapkan Beras Sebagai Gantinya

VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah sepakat dengan sejumlah stakeholder untuk melakukan pengendalian serentak terhadap Belalang Kembara.

Upaya pengendalian serentak Belalang Kembara ini diputuskan Pemkab Sumba Timur dalam rapat yang dilaksanakan di ruang rapat bupati Rabu (25/1/2023).

Dimana pengendalian serentak ini direncanakan akan menggunakan pestisida dan juga cara lainnya guna menghambat perkembangan Belalang Kembara.

Baca Juga: Warga Flotim Masih Sulit Air Bersih, Desalinasi Air Laut Jadi Solusi, Pj Bupati: Terima Kasih Gubernur NTT

Diharapkan pengendalian serentak ini nantinya dapat menekan laju pertumbuhan Belalang Kembara di Kabupaten Sumba Timur yang sudah kian mengancam saat ini.

Selain penggunaan pestisida, langkah lainnya juga disiapkan Pemkab Sumba Timur dengan cara meminta partisipasi masyarakat untuk menangkap Belalang Kembara.

"Kami sudah pernah berkomunikasi dengan masyarakat untuk menangkap Belalang Kembara dan kami bayar Rp 5 ribu/kilo gram dan ada antusiasme masyarakat," jelas Asisten II Setda Kabupaten Sumba Timur, Frengky Ranggambani.

Baca Juga: Zaniolo Pergi, AS Roma Siap Boyong Mantan Pemain Barcelona

Walau demikian upaya menangkap Belalang Kembara juga ternyata tidak mudah untuk dilakukan sehingga Pemkab Sumba Timur diminta menaikkan harga tukar belalang yang ditangkap masyarakat.

Karenanya Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing yang memimpin rapat tersebut kemudian memutuskan Pemkab Sumba Timur akan menukar belalang yang ditangkap sebanding.

"Kita siapkan beras agar kalau masyarakat tangkap Belalang kita tukar satu kilo gram Belalang dengan satu kilo gram beras," jelasnya.

Baca Juga: Lumat Milan, Lazio Langkahi Inter dan Roma: Milan Semakin Sulit Kejar Napoli

Bahkan menurutnya, Pemkab Sumba Timur juga merancang dalam pengendalian serentak ini akan juga diberikan apresiasi kepada masyarakat yang mengumpulkan belalang terbanyak, hingga tingkat kecamatan.

"Nanti kita atur, masyarakat, desa/kelurahan dan kecamatan yang tangkap paling banyak kita apresiasi juga," tandasnya.***

Baca Juga: Pledoi Dilayangkan, Ferdy Sambo: Seolah-Olah Saya Penjahat Terbesar Sepanjang Sejarah