VICTORYNEWS SUMBA TIMUR - Melonjaknya harga beras di Waingapu, Sumba Timur, NTT ikut menarik perhatian berbagai pihak.
Hal ini ikut menarik perhatian DPRD Kabupaten Sumba Timur untuk ikut berpendapat.
Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq mengungkapkan stabilisasi harga beras di pasar harus terus dilakukan.
Baca Juga: Hari Ini PKD di SBD Jalani Tes Wawancara, Begini Kata Bawaslu SBD
Dijelaskannya operasi pasar yang sudah dilakukan oleh Pemkab Sumba Timur dan Bulog Waingapu beberapa hari lalu perlu terus dilakukan.
Kepada sumbatimur.victorynews.id, Ali Oemar Fadaq menjelaskan pasokan beras Bulog Waingapu yang akan segera masuk harus bisa segera digunakan untuk stabilisasi harga beras.
Baca Juga: Kuat Maruf Kembali Telan Pil Pahit, Pledoinya Gagal Diterima JPU
Pasalnya harga beras yang berkisar antara Rp 13 ribu hingga Rp 16 ribu/kilo gram di pasar sungguh memberikan beban ekonomi bagi masyarakat.
"Ekonomi masyarakat lagi sulit sehingga Bulog harus bisa lakukan stabilisasi harga agar masyarakat jangan makin sulit," ungkapnya.
Baca Juga: Menuju Deadline Day: Chelsea Dapatkan Enzo Fernandez Hingga Llorente Ke AS Roma
Karena itu setelah stok beras Bulog tersedia, Bulog Waingapu diharapkan akan bisa kembali melakukan operasi pasar untuk stabilisasi harga.
"Kalau harga sudah terjadi stabilisasi harga baru berasnya didistribusikan ke RPK-RPK agar harga tetap stabil," tandasnya.***
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Sebut Pembangunan Hunian di IKN Segera Dimulai
Artikel Terkait
Bulog Waingapu Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Sumba Timur Lakukan Operasi Pasar
Bulog Waingapu Janji Tindak Tegas RPK yang Jual Beras Diatas HET
Harga Beras di Waingapu NTT Melonjak, Pemkab Sumba Timur Gandeng Bulog Lakukan Operasi Pasar
Beras Sebanyak 1,3 Ton Habis Terjual Kurang dari 2 Jam Pada Operasi Pasar di Pasar Matawai Sumba Timur NTT